TARIAN DAERAH YANG ADA DI INDONESIA 34 PROVINSI
Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan ragam budaya, salah satu diantaranya adalah seni tari daerah. Di setiap daerah provinsi di Indonesia memiliki beragam jenis seni tari yang sesuai dengan adat istiadat daerahnya.
Berikut rangkuman lengkap beberapa tari daerah yang ada di 34 provinsi di Indonesia.
1. Tari Daerah Nanggore Aceh Darussalam
a. Tari Saman
Tari Saman Aceh merupakan salah satu tari daerah yang sangat terkenal di Indonesia. Tarian ini merupakan sebuah tarian Suku Gayo, Aceh, yang biasanya digunakan untuk merayakan peristiwa penting dalam adat seperti acara merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Dalam konteks religius, tari Saman masih digunakan sebagai sarana dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan. Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan.
Tari Saman dibawakan oleh belasan atau puluhan laki-laki dengan jumlah ganjil. Dalam perkembangannya, tari Saman di bawakan oleh semakin banyak orang.
b. Tari Seudati Aceh
Tari Seudati adalah salah satu jenis tari daerah yang berasal dari daerah Aceh. Di Aceh, tarian ini cukup terkenal dan sering digunakan dalam berbagai acara adat, budaya maupun pertunjukan.
Umumnya, tarian ini dibawakan oleh 8 orang penari utama yang terdiri dari satu orang syeh, satu pembantu syeh, dua apeet wie, satu apeet bak dan tiga orang pembantu biasa. Selain itu dalam tarian ini juga terdapat dua orang lain yang bertugas sebagai pelantun syair yang disebut aneuk syahi.
2. Tari Daerah Sumatera Utara
a. Tari Tortor
Jenis tari ini merupakan tarian purba yang berasal dari Batak Toba, Sumatera Utara. Tari Tortor sering digunakan dalam acara seremonial yang disajikan dengan alat musik gondang.
Pada zaman dahulu, tarian Tortor digunakan masyarakat sebagai media komunikasi. Melalui gerakan tarian Tortor, terjadilan interaksi antara partisipan upacara.
b. Tari Baluse
Tari Baluse adalah tari daerah asal Nias Selatan, Sumatera Utara. Tarian ini mempunyai makna tari perang. Dahulu kala tarian ini merupakan simbol kegagalan prajurit di medan perang dan perwujudan kebiasaan masyarakat Nias dahulu kala.
Meski demikian, sekarang, tari Baluse digunakan sebagai penyambutan tamu atau wisatawan. Di sajikan oleh sekumpulan pria kuat, hebat dan gagah perkasa menggunakan peralatan seperti baju perang.
Dilengkapi dengan perpaduan warna merah dan kuning, pedang Tologu, perisai Baluse, topi perang atau mahkota dan tombak atau toho yang panjangnya mencapai 2 meter.
c. Tari Serampang Dua Belas
Tari Serampang Dua Belas merupakan tari daerah yang berasal dari Deli Serdang, Sumatera Utara. Tarian ini memiliki gerakan perpaduan dari gerakan Portugis dan Melayu Deli dengan dua belas macam gerakan yang dimiliki.
3. Tari Daerah Sumatera Barat
a. Tari Piring
Tari Piring ata tari Piriang adalah tari tradisional Minangkabau yang menampilkan atraksi menggunakan piring.
Para penari menari dan mengayunkan piring di tangan dengan gerakan-gerakan yang cepat, teratur, tanpa satupun piring terlepas dari tangan. Saat ini, tari Piring masih digunakan sebagai pertunjukan pada acara penyambutan tamu terhormat dan upacara adat.
b. Tari Payung
Tari Payung termasuk ke dalam tari daerah asal Minangkabau, Sumatera Barat. Tarian jenis ini termasuk ke dalam tarian Melayu versi Minangkabau yang duhu digunakan sebagai bagian pertunjukan sandiwara.
Tari Payung menggunakan payung sebagai instrumen utama yang disajikan oleh 3 sampai 4 orang penari secara berpasangan pria dan wanita.
4. Tari Daerah Sumatera Selatan
a. Tari Tanggai
Tari Tanggai adalah jenis tari tradisional asal Sumatera Selatan. Pada umumnya tarian ini digunakan sebagai penyambutan tamu yang telah memenuhi undangan seperti pada acara pernikahan adat daerah Palembang.
Pertunjukan tari Tanggai ini menggambarkan keramahan dan rasa hormat masyarakat Palembang atas kehadiran tamu. Dalam tarian ini tersirat ucapan selamat datang dari pihak pengundang kepada para tamu.
b. Tari Putri Bekhusek
Tari Putri Bekhusek adalah sebuah tarian yang sangat populer di Palembang atau sekitarnya seperti Ogan Komering Ulu. Berdasarkan makna, bukhusek bermakna bermain. Oleh karena itu, tari Putri Bukhusek merupakan tarian yang menggambarkan seorang putri yang sedang bermain.
5. Tari Daerah Jambi
a. Tari Rantak Kudo
Tari Rentak Kudo adalah tarian kesenian khas budaya asli masyarakat Kerinci yang berasal dari daerah Hamparan Rawang Kabupaten Kerinci.
Tarian ini dikenal sebagai “Rentak Kudo” karena gerakannya yang menghentak-hentak seperti kuda. Pada umumnya tarian ini ditarikan di dalam perayaan yang dianggap sangat Latar belakang sakral oleh masyarakat Kerinci.
Tarian ini dipersembahkan untuk merayakan hasil panen pertanian di daerah Kerinci yang secara umum adalah beras (padi) dan dilangsungkan berhari-hari tanpa henti.
Kadang bila dilanda musim kemarau yang panjang, masyarakat Kerinci juga akan mementaskan kesenian ini untuk berdoa kepada Yang Maha Kuasa.
b. Tari Sekapur Sirih
Tari Sekapur Sirih merupakan tarian selamat datang kepada tamu-tamu besar di Provinsi Jambi, Kepulauan Riau, dan Riau. Tarian ini juga terkenal di Malaysia sebagai tarian wajib kepada tamu besar.
Tari ini menggambarkan ungkapan rasa putih hati masyarakat dalam menyambut tamu. Sekapur Sirih biasanya ditarikan oleh 9 orang penari perempuan, dan 3 orang penari laki-laki, 1 orang yang bertugas membawa payung dan 2 orang pengawal.
c. Tari Selampit Delapan
Tari Selampit Delapan merupakan tari tradisional dari Jambi. Awalnya tarian ini dimainkan 8 orang dengan menggunakan sumbu kompor yang diikat atau digantung. Tapi saat ini sumbu kompor telah diganti syal atau tali berwarna-warni agar tarian lebih menarik. Tari Selampit Delapan bertujuan merekatkan hubungan pergaulan antar pemuda.
Oleh sebab itu setiap gerak tarian menggambarkan landasan dalam pergaulan yaitu kekompakan, keimanan, saling menghargai, dan perilaku bijaksana. Keistimewaan tari Selampit Delapan lainnya terletak pada gerakan penarinya yang luwes.
6. Tari Daerah Bangka Belitung
a. Tari Campak
Tari Campak merupakan tarian tradisional daerah Bangka Belitung yang menggambarkan keceriaan seorang bujang dan dayang di Kepulauan Bangka Belitung. Biasanya tarian ini dipertunjukkan pada upacara panen padi atau sepulang dari ume (kebun).
Saat ini, masyarakat Bangka Belitung masih menggunakan tarian ini sebagai hiburan pada berbagai kegiatan seperti penyambutan tamu atau acara pernikahan.
7. Tari Daerah Bengkulu
a. Tari Andun
Tari Andun adalah tarian tradisional asal Bengkulu. Tarian ini digunakan masyarakat pada acara pesta pernikahan.
Pada zaman dahulu, tarian ini biasanya digunakan sebagai sarana mencari jodoh setelah selesai panen padi. Oleh karena itulah, tarian ini biasanya dibawakan oleh para bujang dan gadis secara berpasangan pada malam hari dengan diiringi musik kolintang.
b. Tari Bidadari Terminang Anak
Tari Bidadari Terminang Anak adalah salah satu jenis tarian asal daerah Bengkulu. Tarian ini menggambarkan seorang bidadari cantik yang turun dari langit dan menuju bumi untuk meminang seorang anak.
Pada umumnya tarian ini dilakukan oleh beberapa perempuan dengan salah satunya memakai kostum yang berbeda. Penari dengan kostum berbeda tersebutlah yang menggambarkan seorang anak bumi yang diangkat sebagai anak oleh bidadari. Tarian ini bermakna sebuah keberkahan yang datang dari langit pada manusia di bumi.
8. Tari Daerah Riau
a. Tari Zapin
Berdasarkan sejarahnya, Tarian Zapin merupakan hasil dari gabungan dua kebudayaan, yaitu budaya Melayu dan budaya Arab pada masa lalu. Akulturasi ini terjadi karena kedatangan orang-orang Arab ke wilayah Riau dan tinggal disini.
Adat Melayu dan Arab kemudian saling mengisi dan berpengaruh pada bidang seni, seperti tari, sastra, musik dan sebagainya. Tarian Zapin dilakukan secara berpasangan dan digunakan sebagai sarana hiburan masyarakat.
9. Tari Daerah Kepulauan Riau
a. Tari Tandak
Tari tandak adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Riau dan Kepulauan Riau. Jenis tarian ini termasuk tarian pergaulan yang biasanya ditampilkan oleh para penari pria dan penari wanita.
Dengan berbusana tradisional melayu mereka menari dengan gerakannya yang khas dan diiringi oleh lagu dan alunan musik pengiring. Tari Tandak ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di daerah Riau dan Kepulauan Riau. Tarian ini biasanya sering ditampilkan di berbagai acara, baik acara adat maupun acara budaya yang diselenggarakan di sana.
10. Tari Daerah Lampung
a. Tari Melinting
Tari Melinting adalah salah satu jenis tradisional daerah Lampung. Sesuai dengan namanya, tari Melinting berasal dari kecamatan Melinting dan Kecamatan Labuhan Meringgai, Kabupaten Lampung Timur.
Tarian ini menggambarkan keperkasaan serta keagungan Keratuan Melinting. Pada mulanya, tarian ini digunakan untuk pelengkap pada acara Gawi Adat, yaitu acara Kegungan Keratuan Melinting.
Biasanya tarian ini diadakan di balai adat karena Gawi Adat merupakan tarian keluarga ratu. Penarinya pun terbatas orang-orang tertentu seperti putera dan putri Keratuan Melinting.
b. Tari Jangget
Tari Jangget adalah tarian tradisional asal Lampung. Tarian ini sendiri biasanya digunakan pada upacara adat. Pengadaan upacara adat ini tertutup sehingga tidak semua orang bisa melihatnya. Tarian Jangget melambangkan keluhuran budi dan susila masyarakat daerah Lampung.
11. Tari Daerah DKI Jakarta
a.Tari Topeng Betawi
Tari Topeng Betawi adalah tarian yang dibawakan saat pementasan teater rakyat Topeng Betawi, seni pertunjukan tradisional yang terdiri dari tari, musik, nyanyi, bebodoran (lawak), dan lakon (drama). Kesenian ini berkembang di wilayah komunitas Betawi Pinggir (Betawi Ora), mengangkat kehidupan masyarakat yang direpresentasikan dalam bentuk gerak tari dan lakon.
Tari Topeng Betawi awalnya di pentaskan secara berkeliling oleh para seniman. Mereka biasanya di undang sebagai pengisi hiburan dalam acara pesta pernikahan, khitanan, dan lainnya. Masyarakat Betawi dahulu mempercayai bahwa tarian Topeng Betawi bisa menjauhkan diri dari mara bahaya atau petaka.
12. Tari Daerah Banten
a. Tari Rampak Bedug
Rampak Bedug adalah salah satu kesenian memainkan alat musik bedug yang khas dari daerah Banten. Dalam pertunjukan Rampak Bedug ini pemain bedug memaikannya dengan kompak sehingga menghasilkan suara yang indah dan enak didengar. Selain itu kesenian ini juga dikemas dengan gerakan-gerakan tari sehingga terlihat menarik dan atraktif.
13. Tari Daerah Jawa Barat
a. Tari Jaipong
Tari Jaipong adalah salah satu kesenian tradisional Jawa Barat yang sangat populer di Indonesia. Tarian ini merupakan penggabungan beberapa seni tradisional seperti pencak silat, wayang golek, ketuk tilu dan lain – lain. Tarian ini sering di tampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu besar dan festival budaya.
14. Tari Daerah Jawa Tengah
a. Tari Bedhaya Ketawang
Tari Bedhaya Ketawang adalah sebuah tarian kebesaran yang hanya dipertunjukkan ketika penobatan serta Tingalandalem Jumenengan Sunan Surakarta (upacara peringatan kenaikan tahta raja). Nama Bedhaya Ketawang sendiri berasal dari kata bedhaya yang berarti penari wanita di istana.
Bedhaya Ketawang merupakan suatu tarian yang berfungsi bukan hanya sebagai hiburan, karena tarian ini hanya ditarikan untuk sesuatu yang khusus dan dalam suasana yang sangat resmi. Tari Bedhaya Ketawang menggambarkan hubungan asmara Kangjeng Ratu Kidul dengan raja-raja Mataram.
b. Tari Gambyong
Tari Gambyong merupakan salah satu bentuk tarian Jawa klasik yang berasal-mula dari wilayah Surakarta dan biasanya dibawakan untuk pertunjukan atau menyambut tamu. Gambyong bukanlah satu tarian saja melainkan terdiri dari bermacam-macam koreografi, yang paling dikenal adalah Tari Gambyong Pareanom (dengan beberapa variasi) dan Tari Gambyong Pangkur (dengan beberapa variasi).
Meskipun banyak macamnya, tarian ini memiliki dasar gerakan yang sama, yaitu gerakan tarian tayub. Pada dasarnya, gambyong dicipta untuk penari tunggal, tetapi sekarang lebih sering dibawakan oleh beberapa penari dengan menambahkan unsur blocking panggung sehingga melibatkan garis dan gerak yang serba besar
15. Tari Daerah Yogyakarta
a. Tari Serimpi
Tari Serimpi atau Srimpi adalah bentuk repertoar (penyajian) tari Jawa klasik dari tradisi kraton Kesultanan Mataram dan dilanjutkan pelestarian serta pengembangan sampai sekarang oleh empat istana pewarisnya di Jawa Tengah (Surakarta) dan Yogyakarta.
Sejak dari zaman kuno, tari Serimpi sudah memiliki kedudukan yang istimewa di keraton-keraton Jawa dan tidak dapat disamakan dengan tari pentas yang lain karena sifatnya yang sakral. Dahulu tari ini hanya boleh dipentaskan oleh orang-orang yang dipilih keraton. Serimpi memiliki tingkat kesakralan yang sama dengan pusaka atau benda-benda yang melambang kekuasaan raja yang berasal dari zaman Jawa Hindu, meskipun sifatnya tidak sesakral tari Bedhaya.
b. Tari Kumbang
Tari Kumbang adalah salah satu tarian tradisional Yogyakarta. Seperti nama tariannya, tari kumbang mengisahkan tentang sepasang kumbang jantan dan betina yang saling kejar-kejaran.
Kumbang tersebut juga saling beterbangan kesana kemari layaknya sepasang kekasih, dan kemudian terbang ke sebuah bunga untuk menghisap sari bunga bersama di sebuah taman. Penari kumbang akan mengajak para penonton yang menyaksikan pertunjukan untuk berimajinasi dengan suasana yang begitu tenang dan romantis.
16. Tari Daerah Jawa Timur
a. Tari Gandrung Banyuwangi
Tari Gandrung adalah tarian tradisional yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur. Kata gandrung melambangan panggilan Dewi Sri, dimana pada zaman itu Dewi Sri dianggap Dewi Padi yang dapat memberi kesuburan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Tarian ini muncul pada saat dibangunnya ibu kota Balambangan, hingga akhirnya salah satu seniman menulis suatu makalah tentang seorang lelaki yang keliling ke pedasaan dengan beberapa pemain musiknya.
b. Tari Reog Ponorogo
Tari Reog berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Biasanya dibawakan oleh 6-8 pria dan 6-8 wanita. Tarian ini melewati beberapa sesi, sehingga memiliki durasi yang terbilang panjang.
Menurut sejarah, tarian ini diambil dari perjalanan Prabu Kelana Sewandana yang sedang mencari pujaan hatinya, perjalanan beliau ditemani oleh prajurit dan patihnya yaitu Bujangganong. Hingga akhirnya bertemulah ia dengan Dewi Sanggalangit seorang putri Kediri. Namun, ia akan menerima cintanya bila Sang Prabu berhasil menciptakan sebuah kesenian.
17. Tari Daerah Bali
a. Tari Kecak
Tari Kecak adalah kesenian tradisional sejenis seni drama tari yang khas dari Bali. Tarian tersebut menggambarkan tentang cerita Pewayangan, khususnya cerita Ramayana yang dipertunjukan dengan seni gerak dan tarian. Tari Kecak ini merupakan salah satu kesenian tradisional yang sangat terkenal di Bali. Selain sebagai warisan budaya, Tari Kecak ini juga menjadi salah satu daya tarik para wisatawan yang datang ke sana.
b. Tari Pendet
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi “ucapan selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.
18. Tari Daerah Kalimantan Barat
a. Tari Monong
Tari Monong merupakan tarian khas suku Dayak, Kalimantan Barat. Tarian ini merupakan salah satu dari aneka ragam adat budaya yang masih dijaga. Bukan sekedar tarian biasa, Tari Monong bahkan dikenal sebagai salah satu ritual kepercayaan yang dipakai untuk menolak bala.
19. Tari Daerah Kalimantan Tengah
a.Tari Tambun dan Bungai
Tari tambun dan bungai merupakan tarian tradisional yang berasal dari ibukota provinsi Kalimantan Tengah, yaitu Palangkaraya. Tarian ini adalah tarian yang mengisahkan kepahlawanan tambun dan bungai di dalam menghadapi atau mengusir musuh yang akan merampas hasil panen dari rakyat. Pakaian adat kalimantan tengah bisa dijadikan sebagai informasi tambahan.
Biasanya tarian tambun dan bungai ini di mainkan oleh sekelompok penari wanita dengan memakai busana yang sama antara satu dengan yang lain. Tarian ini sangat menarik dan juga meriah.
20. Tari Daerah Kalimantan Selatan
a. Tari Baksa Kembang
Tari Baksa Kembang adalah tari klasik dari Keraton Banjar dari Kalimantan Selatan. Tarian ini saat itu merupakan kegiatan penyambutan tamu yang dilakukan oleh putri-putri keraton Banjar. Sekarang Tari Baksa Kembang digunakan masyarakat Kalimantan Selatan untuk ditampilkan dalam kegiatan uparara pernikahan.
Asal mula tari Baksa Kembang menceritakan tentang putri remaja yang cantik jelita sedang bermain-main riang gembira di taman bunga. Penari dari tarian ini dilakukan oleh wanita berjumlah ganjil , baik tunggal maupun jamak asal berjumlah ganjil. Gambaran dari tarian ini merupakan kelembutan tuan rumah dalam menyambut dan menghormati tamu. Sehingga suasana tariannya akan tampak riang gembira.
21. Tari Daerah Kalimantan Timur
a. Tari Gong
Tari Gong atau dapat disebut juga Tari Kancet Ledo adalah salah satu tarian Dayak Kalimantan Timur, tepatnya dari suku Dayak Kenyah. Tarian ini ditarikan seorang gadis dengan gong digunakan sebagai alat musik pengiringnya. Tari ini biasanya dipertunjukkan pada saat upacara penyambutan tamu agung atau upacara menyambut kelahiran seorang bayi kepala suku.
Gerakan dalam Tari Gong mengekspresikan tentang kelembutan seorang wanita. Tari ini mengungkapkan kecantikan, kepandaian dan lemah lembut gerakan tari. Sesuai dengan nama tarinya, tari Gong ditarikan di atas sebuah Gong, diiringi dengan alat musik Sampe.
22. Tari Daerah Kalimantan Utara
a. Tari Radap Rahayu
Tari Radap Rahayu adalah kesenian klasik dari Banjarmasin, Kalimantan selatan. Tarian ini merupakan salah satu tarian untuk penyambutan tamu sebagai tanda penghormatan. Nama Tari Radap Rahayu di ambil dari kata radap atau beradap – adap yang berarti bersama sama atau berkelompok. Sedangkan rahayu berarti kebahagiaan atau kemakmuran.
Tarian ini awalnya merupakan salah satu tarian yang bersifat ritual bagi masyarakat Banjarmasin. Tarian ini merupakan tarian penolak bala untuk meminta keselamatan dari segala mara bahaya. Tari Radap Rahayu awalnya hanya di tampilkan dalam acara adat seperti perkawinan, kehamilan, kelahiran dan juga acara kematian. Namun seiring dengan perkembangan tarian ini tidak hanya untuk acara ritual saja, namun juga sebagai hiburan masyarakat.
23. Tari Daerah Sulawesi Utara
a. Tari Maengket
Tari Maengket merupakan tarian rakyat yang berasal dari Minahasa. Jenis tarian ini dibawakan oleh penari dalam jumlah banyak, bisa hanya penari perempuan, hanya penari laki-laki ataupun campuran dengan pakaian serba putih.
Seperti halnya di Jawa terdapat tari ledek, tari Maengket bertujuan untuk bersyukur terhadap dewi kesuburan. Maka, Maengket dipentaskan setiap kali panen usai. Namun, seiring perkembangannya tari Maengket tidak hanya menjadi tari usai panen saja, tetapi juga tari untuk menyambut tamu agung.
24. Tari Daerah Sulawesi Tengah
a. Tari Dero
Tari Dero merupakan tarian tradisional Suku Pamona, daerah Sulawesi Tengah. Tarian ini dibawakan lebih dari satu orang atau dilakukan secara bersama0sama. Tarian ini melambangkan suka cita atau kebahagiaan serta ungkapan rasa syukur kepada Tuhan.
Hingga saat ini tradisi menari Dero masih dipertahankan. Gerakan tari Dero cukup sederhana dan biasanya dilakukan di tempat yang luas seperti lapangan.
25. Tari Daerah Sulawesi Selatan
a. Tari Pakarena
Tari Pakarena merupakan salah satu tarian tradisional masyarakat Suku Bugis yang paling populer. Bagi Suku Bugis, tari Pakarena merupakan salah satu ritual ucapan syukur para penduduk bumi kepada penduduk langit.
Tarian khas Sulawesi ini juga dikenal sebagai Tari Pakarena Gantarang. Hal itu disebabkan karena tarian ini berasal dari perkampungan yang dulunya merupakan pusat kerajaan terbesar di Pulau Selayar.
Tarian yang dimainkan oleh empat orang penari perempuan ini pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata.
26. Tari Daerah Sulawesi Barat
Tari Patuddu adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Sulawesi Barat. Tarian ini biasanya dibawakan oleh para penari wanita dengan gerakannya yang lemah gemulai dan menggunakan kipas sebagai alat menarinya.
Tarian Patuddu merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Sulawesi Barat dan sering ditampilkan di berbagai acara seperti acara penyambutan, pertunjukan seni, dan festival budaya.
27. Tari Daerah Sulawesi Tenggara
a. Tari Lulo Alu
Tari Lulo Alu adalah tarian yang berasal dari Tokotua, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.
Tarian ini dilaksanakan sebagai salah satu ritual adat Tokotua atas rasa syukur dan terima kasih kepada sang pencipta atas melimpahnya rezki dari hasil panen beras pada masa lalu.
Dimana menurut catatan sejarah pada zaman dahulu Tokotua atau Kabaena merupakan bagian dari Kesultanan Buton yang merupakan penghasil beras sebagai pilar penguat Kesultanan Buton pada masa kejayaannya.
28. Tari Daerah Gorontalo
a.Tari Saronde
Tari Saronde adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Gorontalo. Tarian ini diangkat dari tradisi masyarakat Gorontalo saat malam pertunangan dalam rangkaian upacara perkawinan adat mereka.
Tarian ini biasanya ditampilkan oleh para penari pria dan penari wanita yang menari dengan gerakan yang khas dan menggunakan seledang sebagai atribut menarinya.
Tari Saronde merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di masyarakat Gorontalo. Selain menjadi bagian dari acara pernikahan adat, Tari Saronde juga sering ditampilkan dalam acara seperti penyambutan, pertunjukan seni, dan festival budaya.
29. Tari Daerah Nusa Tenggara Barat
a. Tari Nguri
Tari Nguri adalah tarian tradisional dari Sumbawa, NTB, yang dibawakan oleh penari wanita secara berkelompok. Tarian ini menggambarkan keterbukaan dan keramah-tamahan masyarakat Sumbawa yang dicurahkan dalam bentuk gerak tari.
Tari Nguri ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Indonesia, khususnya di daerah Sumbawa sendiri sebagai daerah asalnya.
30. Tari Daerah Nusa Tenggara Timur
a. Tari Caci
Tari Caci adalah tari perang sekaligus permainan rakyat antara sepasang penari laki-laki yang bertarung dengan cambuk dan perisai di Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Penari yang bersenjatakan cambuk (pecut) bertindak sebagai penyerang dan seorang lainnya bertahan dengan menggunakan perisai (tameng).
Tari ini dimainkan saat syukuran musim panen (hang woja) dan ritual tahun baru (penti), upacara pembukaan lahan atau upacara adat besar lainnya, serta dipentaskan untuk menyambut tamu penting.
31. Tari Daerah Maluku
a. Tari Lenso
Tari Lenso adalah tarian muda-mudi dari daerah Maluku dan Minahasa, Sulawesi Utara. Tarian ini biasanya di bawakan secara ramai-ramai bila ada Pesta. Baik Pesta Pernikahan, Panen Cengkih, Tahun Baru dan kegiatan lainnya. Beberapa sumber menyebutkan, tari lenso berasal dari tanah Maluku. Sedangkan sumber lain menyebut tari ini berasal dari Minahasa.
Tarian ini juga sekaligus ajang Pencarian jodoh bagi mereka yang masih bujang, di mana ketika lenso atau selendang diterima merupakan tanda cinta diterima.
Lenso artinya Saputangan. Istilah Lenso, hanya dipakai oleh masyarakat di daerah Sulawesi Utara dan daerah lain di Indonesia Timur.
32. Tari Daerah Maluku Utara
a. Tari Cakalele
Tari cakalele adalah tarian tradisional khas Maluku. Menurut catatan sejarahnya, tarian cakalele ini pada awal mulanya berasal dari tradisi atau kebiasaan masyarakat Maluku Utara. Pada waktu tersebut, tarian ini ditampilkan sebagai tarian perang para prajurit sebelum menuju medan perang atau pun sepulang dari medan perang.
33. Tari Daerah Papua Barat
a. Tari Selamat Datang
Tari Selamat Datang adalah tarian tradisional sejenis tarian penyambutan yang berasal dari daerah Papua. Tarian ini biasanya dibawakan oleh para penari pria dan wanita untuk menyambut tamu kehormatan atau tamu penting yang berkunjung ke sana.
Tari Selamat Datang merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di daerah Papua. Selain gerakannya yang khas dan enerjik, tarian ini tentu kaya akan makna dan nilai-nilai di dalamnya.
34. Tari Daerah Papua
a. Tari Yospan
Tari Yospan adalah tari persahabatan atau tari pergaulan muda-mudi Papua. Satu di antara tarian Papua paling populer yang sering meramaikan acara-acara adat, penyambutan tamu, serta festival budaya. Bahkan sering tampil di berbagai negara.
Yospan merupakan singkatan dari Yosim dan Pancar, dua tarian khas Papua. Yosim mirip dengan Polonaise, tarian lambat dari Polandia. Tari Yosim ini berasal dari Sarmi, kabupaten di pesisir utara Papua. Ada juga yang mengatakan berasal dari Teluk Saireri.
Sementara itu, Pancar adalah tari yang berkembang pada awal 1960-an di Biak Numfor dan Manokwari. Nama awalnya adalah Pancar Gas. Tari Yospan sendiri dalam prakteknya ditarikan oleh lebih dari satu orang. Gerakannya semangat, dinamik dan menarik.
0 komentar:
Posting Komentar